Sahabat,
Kurenung ke dalam matanya,
Terpancar keikhlasan yang tidak mungkin dapat dirungkai melalui kata-kata,
Senyuman manis ku lemparkan,
Lantas tangannya ku sambut,
Masih hangat dengan kasih sayang,
Masih terasa kesungguhanya memimpin tanganku menempuh bahtera kehidupan,
Dia tersenyum.
Jelas kedengaran ikrar kata janji,
Takkan sesekali pengkhianatan dan dusta wujud dalam perhubungan ini,
Tangannya ku genggam,
Keyakinan yang ku tanam bertambah utuh bercambah di lubuk hati
Ya,akan ku jalani kehidupan ini dengan kesetiaan mu,
Akan ku jalani perjalanan ini bersama kekuatanmu,
Akan ku tempuh segala dugaan ini dengan senyuman keredhaan.
Kerna ku tahu,
Persahabatan yang kau hulurkan itu suci,
Takkan dicemari dengan kata-kata nista,
Biar pun onak dan duri perlu kita lalui kau takkan pernah berdusta,
Bukankah persahabatan adalah hubungan yang utuh tercipta di dunia ini.
Cinta,
Kurenung ke dalam matanya,
Keliru.
Aku masih tidak dapat merungkai apa yang terpancar,
Namun hati ini bagai tunduk dengan redup matanya,
Bagai ada satu perasaan yang timbul,
Lantas rasa malu menjengah,
Aku tertunduk,
Hati masih sangsi,
Tidak mungkin cinta,
Namun matanya lebih pantas merampas ketenangan yang terbit,
Hatinya semakin kuat berbicara,
Lebih jelas dan yakin,
Ku gagahkan diri,
Membalas renungan,
Cuba memberikan jawapan pada penantiannya,
Hampa,
Kekuatan tetap tidak kunjung tiba,
Sunyi mengisi ruang penantian,
Memberi penyeksaan pada setiap detik yang berlalu,
Aku jua sepertimu,
Aku ingin bersamamu hingga ke akhir hayat,
Menjadi saksi pada setiap detik nafasmu,
Menjadi sandaran pada setiap keluh kesahmu,
Bergandingan denganmu di usia emas menuju ke jalan Allah,
Menjadi penghulu bidadarimu di syurga,
Namun masanya masih tidak kunjung tiba,
Kehidupan ku masih panjang,
Aku belum bersedia,
Masih banyak tanggungjawab yang terpikul,
Bagaimana mungkin aku menyatakan semua ini kepadanya,
Ku harap dia sabar menanti,
Setia dengan rasa cinta yang sama.
Sahabat,Cinta dan Jiwa,
Aku memandang mahligai gah yang mengisi segala memoriku,
Lantas kedengaran hilai tawa penghuninya,
Kebahagiaan mengalir disetip rongga tubuhku,
Inilah dunia ku,
Dilimpahi dengan kasih sayang yang abadi,
Aku merenung wajah mereka satu persatu,
Hanya wajah bahagia dan penuh dengan kebahagiaan dipamerkan,
Renunglah dengan mata hati,
Kebenaran jelas kelihatan,
Wajah yang sentiasa dihiasi dengan senyuman ini sebenarnya menyimpan seribu rahsia,
Menyimpan segala pahit maung yang ditempuhi agar tiada siapa yang menyedarinya,
Kerna bagi mereka kebahagiaan penghuni lain lebih penting,
Jangan sesekali busuknya keperitan itu dihidu,
Bimbang kerisauan menapak di lubuk hati lantas menganggu fikiran,
Tapi mereka juga sedar,
Biar setinggi mana gunung halangan mereka daki,
Keluarga senantiasa bersama,
Membekalkan tali agar gunung yang didaki mudah ditawan,
Keluarga..pada setiapnya mengalir darah yang sama,
Pekatnya menewaskan air,
Alirannya menghangatkan setiap anggota badan,
Merahnya pekat tiada tandingan.
Semoga Allah mendirikan kami mahligai indah di syurganya.
Agar dapat kami sekeluarga bersama,
Berbahagia di dunia dan akhirat.
0 comments:
Post a Comment